Status gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar, Jatim, yang tadinya ‘normal’ sudah berubah menjadi ‘waspada’. Warga Dusun Gambar Anyar Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, yang masuk wilayah Blitar itu tetap beraktifitas normal seperti hari biasanya.
“Kami sudah menerima informasi status itu tadi siang dari pengurus RT. Tapi kami yakin Gunung Kelud belum akan meletus mas,” Kata Agus, warga setempat saat ditemui, Minggu (2/2/2014).
Karena desanya hanya berjarak sekitar 5 km dari Gunung Kelud, Agus mengaku tetap waspada dan sudah akan melakukan antisipasi jika hal tidak terduga terjadi nantinya.
“Yang kami lakukan sekarang ya berjaga-jaga saja. Mulai memperbanyak stok bahan makan hingga mengamankan harta benda kami,” kata Agus.
‘Alarm’ khusus yang dimaksud warga adalah munculnya tanda-tanda alam. Warga mengakui jika berdasarkan pengalaman, saat Gunung Kelud akan meletus, maka hewan-hewan di sekitar hutan di area gunung akan turun ke perkampungan. Kemudian munculnya juga bau belerang yang menyengat.
“Tahun 1990 sebelum meletus banyak hewan yang turun. Biasanya lewat depan rumah ini. Juga bau belerang yang tercium,” kata Yolanda yang rumahnya berada di ujung desa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pos pengamatan Gunung Kelud, sejak pukul 00.00-06.00 WIB, sudah terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 63 kali, 13 kali vulkanik dalam dan 1 kali gempa tektonik. Selain itu, dari pengamatan petugas, juga muncul sejumlah gelembung dari sekitar anak Gunung Kelud dengan diameter 50 cm. Kondisi serupa pernah terjadi juga pada Gunung Kelud tahun 2007. Untuk pencegahan, pemerintah sudah memperingatkan warga agar tidak beraktivitas di radius 2 km dari gunung Kelud.
Peningkatan status Gunung Kelud ini tampaknya juga menjadi pergunjingan di situs jejaring sosial. Sebab, ada yang ‘nakal’ dengan menyebar foto proses terjadinya anak Kelud 2007 yang lava pijarnya keluar namun dikabarkan foto tersebut kejadian terbaru.